Throwback: Masa Putih Abu-Abu


Kata orang, masa putih abu-abu adalah masa paling berkesan, masa yang hanya terjadi satu kali dan nggak akan bisa diulang (tentu), dan masa yang full of life. Rasanya kok bener ya ^^ Menurut saya, that was the best moment during my school life. Saya benci masa SD, saya agak bahagia saat di SMP, dan full bahagia saat di SMA. Sebuah tempat dimana saya menemukan arti hidup, pertemanan, dan juga semua hal yang pada akhirnya mengubah arah hidup saya. Be a better one.

Ini kan memasuki masa selepas ujian nasional, dan juga mendekati hari-hari kelulusan, jadi bolehlah saya throwback ke masa-masa SMA dulu. Duh, sudah 5 tahun ternyata. Nggak kerasa. It’s funny how times change, but the feeling don’t :-(


Mungkin karena efek lama nggak reuni, atau mungkin karena lagi sentimental, jadi saya berasa kangen dan ingin merasakan masa-masa itu lagi. May be, it’s nice kembali ke masa dimana yang kita khawatirkan cuma PR segunung, guru killer, ulangan dadakan, dan cinta monyet. Kembali ke suatu keadaan dimana kita harus bangun jam 5 pagi cuma buat nyalin PR di sekolah, dapet jatah saku tiap hari buat jajan di kantin, juga canda-tawa plus aksi cing-cing-an di kelas. Rasanya hidup seolah Cuma berputar di sekeliling hal itu. Saya hampir lupa gimana bahagianya waktu itu.
back to this time T.T
So, mari sejenak lupakan tekanan hidup di masa dewasa kita. Let's move back. Nggak ada yang namanya skripshit, lepaskan headline wisuda, dan buang sebentar persiapan memasuki dunia kerja. Lupakan juga tuntunan nikah dan momok sebagai “perawan tua” kkekekekkek *evil smile*.

(Agak keluar dari topik memang, tapi saya masih menuntut penjelasan, kenapa seseorang diharuskan nikah padahal dia belum ngerasa nemu yang cocok? No offense ya, i am happy for you yang udah bahagia, ini tentu aja bukan tentang kalian. It's about me! Saya tentu aja punya plan nikah, dan saya pengen alasannya karena temu jodoh, bukan maksa jodoh. Dan mau saya minimal di umur 27 tahun, dan kalaupun nanti toh di umur 30 tahun saya belum nikah, semoga nggak akan ada suara-suara sumbang di luar sana yang menjudge saya gimana-gimana. Somehow, I enjoyed this “single” moment well. Jadi kalau throwback ke SMA, harus saya akui itu adalah momen terbaik sekolah yang saya alami. Saya masih dianggep kecil saat itu, dan saya seneng karena seperti itu)

Back to topic.

Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari smada. Saya nggak tahu nasib saya bakal gimana jika saya sekolah di tempat yang berbeda. Bukan menyinggung, tapi semua orang tahu bedanya cewek-cowok normal dan cewek-cowok cabe-cabean bin terong-terongan :-D Lingkungan yang baik akan membawamu ke tempat yang baik pula, plus perilaku yang baik juga.

Yang sedikit membuat saya agak terkejut, ada suatu momen dulu yang saya amati dari teman-teman sekelas saya. nggak itu cowok-cewek, meskipun dia se-ndugal apapun, tapi anehnya mereka mau tanya. Tanya tentang pelajaran, tanya tentang apa aja. Nggak semua memang, hanya beberapa besar. Tapi it’s enough to make you being a better person. Bahkan, saya aja yang awalnya ngerasa kalau les itu kegiatan nggak penting karena menurut saya... baik sekolah atau les-les-an pelajarannya sama dan daya tangkep anaknya juga sama (semua tergantung orangnya), jadi ikutan les juga hanya karena temen sekelas les semua. Pak Anang, you're the one and only guru les saya hehe. Seumur hidup saya les kimia cuma sekali dan itu ke Pak Anang doang lo. Bapak harusnya bangga hahaha.

Dan berkait semua kenangan di masa sekolah, it’s uncountable!
halal bihalal tahun 2016 kemarin. ini ya di judge nggak solid? ^^
Yang paling melekat di hati saya ya sewaktu di kelas 2 IPA 5 dan 3 IPA 5. Meskipun banyak warga kelas lain yang menjudge IPA 5 itu kelas paling nggak solid dan paling “angker” karena BK mengumpulkan para juara dunia jadi satu disitu, menurut saya itu Cuma rumor. Saya nih sebagai saksi hidup kelas ini, merasa kalau kita itu sama "oonnya" dengan yang lain. Awalnya memang kita seperti “menolak” menjadi satu. Tapiiii berkat kepemimpinan bapak ketua kelas yang terhormat sang pemenang olimpiade fisika (Ewwwwh Panji -_-), dan adanya ketua osis smada di dalam kelas IPA 5, yang meskipun kepemimpinan mereka secara de jure diakui tapi secara de facto sama sekali nggak dianggep wkwkwkwk, ketidaksolidan itu berhasil dimusnahkan.
fyi, ini si panji, menobatkan diri menjadi coker alias cowok keren wkwkwkwk
Caranya?
Kita liburan bareng ^^
Benar-benar salah satu momen yang tidak bisa dilupakan. Mulai dari rapat milih agen tour, sampai bagi-bagi foto hasil liburan. Semuanya full of story.


Berangkatnya bahkan dari rumah saya, pagi-pagi buta jam 2. Ada yang udah prepare alat tempur demi hasil foto yang eksis nan kece, ada juga yang cuma berangkat seadanya. Ada yang dateng bawa bertas-tas perlengkapan, ada juga yang cuma bawa tas kecil satu. Tapi liburan itu yang jadi titik balik hubungan kita sampai sekarang.

Eh, masih inget liburan kita di Bali?
yes i know ini foto jadul. dan nggak ada yang perlu dipermalukan haha. tapi yang atas itu lo, apa-apaaaan? -_-
Karena kita nggak kompak pas bayar, akhirnya kita sekelas terpisah di lima bus lain #nasib (-_-). Ketemunya pas on the spot. Ada yang agak lega karena nebeng sesama kelas IPA, ada yang penuh sensasi karena nebeng kelas para gladiator sekolah (IPS). Saya juga kebagian kelas IPS. Sensasinya? Jangan tanya. Pas waktu berangkat, saya dkk dapet tempat duduk layaknya anak tiri, di bagian smoking area, bersamaan dengan anak punk sekolah yang bawa "miras" dan naasnya, tumpah. Greget.

putri di sebelah kanan saya, deket Bli Komang
Akhirnya, putri terpaksa pura-pura kena asma demi membebaskan diri dari keganasan bau miras dan rokok anak-anak yang selalu ngepul di smoking area. Semenjak itu, nggak ada yang berani ngrokok disana. Malah, semenjak itu, kita selayaknya brother-sister. Berbagi makanan, berbagi kegokilan, bahkan saya masih inget insiden penemuan daster emak-emak yang nggak ada seorangpun yang ngaku siapa yang punya, dan setelah diancam akan dibuang, akhirnya sang anak kesayangan mama yang notabene berbadan kekar serta kipper kebanggaan sekolah, ngaku itu oleh-oleh buat emaknya. Yassalaaaam!

Masih inget kejutan ultah yang kita kasih buat wali kelas?
Ultah P.Yono yang diwarnai dengan charity mendamaikan 2 cewek di kelas kita yang musuhan karena masalah cowok hahaha
Pak Sony yang dihadiahi foto yang sampai sekarang masih dipajang di rumah beliau
Ada juga momen-momen kacau dari satu guru ke guru yang lain. Mulai dari Frau Krisna yang kecantikan dan kemudaannya mampu membuat para siswa cowok luluh dan nurut, Pak Wanto yang notabene guru agama dan berhasil membuat kita para mahasiswi non hijabers berdandan ala “bakul lombok” di pasar sewaktu kelas agama, Trio Sekawan (Pak kukuh, Pak Agus, Pak Yono) yang termasuk guru paling helos dan paling gokil di sekolah, sampai Pak E** (sorry nama saya sensor, agak ilfil saya) yang brengosnya semacam pak raden dan kalau ada yang cantik dikit langsung jadi murid favorit, dan saya masih inget apa julukan anak-anak ke beliau, ABG TUA.

Dan kalian masih inget gimana wow-nya bu sofiah sewaktu kelas matik? Dimana kita ngerjain satu soal matik itu butuh dua papan tulis dan buku tulis yang sampai ganti 3-4 kali satu semester. Juga harus punya buku cetak, dan beliau selalu keliling bak polisi meriksa ada yang lupa bawa buku atau enggak.
Saya masih inget waktu saya lupa nggak bawa buku matik, putri (temen sebangku saya) juga nggak bawa, apesnya nggak ada buku temen-temen yang bisa dipinjam, dan akhirnya saya terpaksa buka buku biologi yang sama tebelnya, buat kamuflase.
Pipit lalu dengan pedenya, di tengah suasana hening dan aman, berkata, kowe ra gowo buku matik to tik?” what the…
Temen-temen langsung noleh ke meja saya dan cekikikan.

Ada juga kejadian meja saya dan meja munif-rico (belakang saya) nggak bawa buku. Laluuu sewaktu bu sofiah keliling, kita berempat langsung pura-pura diskusi dengan meja sebelah kita, mejanya intan kalau nggak salah, dengan suara yang pura-pura debat tentang rumus mana yang harus digunakan, dan bu sofiah lewat sambil senyum bangga hahaha.
Dan karena saking ingin lepas dari hipnotisnya bu sof, kita sekelompok pernah mbolos les matik dan nongkrong di deket toilet barat. Sambil sesekali ketar-ketir kita ketahuan atau enggak.

Masih inget juga gimana gregetnya sindiran pak sis saat kelas fisika? Saya nggak tau apa yang salah, tapi menurut saya kelas fisika ini merupakan kelas yang paling meyiksa. Saya nggak mudeng sama sekali, sekelas cuma panji dan dansen doang yang ngerti apa maksud pak sis, dan bahkan saya nggak habis pikir setan mana yang berhasil membuat saya bisa masuk olimpiade astronomi mewakili sekolah, meskipun hasilnya zonk sih ^^.
dan kita sama sekali nggak ngerti gimana ngerangkainya zzzzzzzz
Bahkan, di akhir semester kelas tiga, welly bilang kalau rasanya hati dan telinganya udah tumpul dengan hinaan tersirat dari pak sis, seolah-olah panahnya nggak bisa nandes saking hatinya healing sendiri setelah terkena berkali-kali hahaha.

Terakhir, saya masih ngakak kalau inget saya dan beberapa orang gila lainnya dari IPA 5 dengan pedenya menjadi tim futsal kelas versi cewek dan bertanding di lapangan rebutan bola dengan suara jejeritan disaksikan satu sekolahan. Bahkan pas sebelum tanding, kita digiring anak-anak cowok buat diajak futsal entah apa namanya saya lupa, dan itu keadaannya kita dapet lapangan paling pinggir dan harus ngelewatin puluhan terong disana. Wow.

Juga saat drama kelas dan entah udah berapa drama yang diperanin anak-anak dan sukses bikin kita ngompol.
ini dansen lo yang pake hijab, cantik dia hahah. They looked so lovey-dovey ya ^^
Dan rasanya semua kejadian itu masih kemarin lusa. Baru aja saya laluin, padahal nyatanya itu udah 5 tahun yang lalu.

A few years ago we still a kids, dan sekarang kita udah pisah semua, menapaki jalan berbeda, mencari jati diri masing-masing, dan mengukir cerita sendiri-sendiri. Ada yang udah kerja, ada yang udah nikah, udah punya anak, ada yang masih berjuang buat bisa lulus, ada yang entah gimana kabarnya, bahkan udah ada yang dipanggil Allah. Sedih? Pasti. But life must go on.




Anyway, the moment with both of you were the best moments in my life, guys. Love you.

Komentar

  1. I'm like T.T

    Lagi hilang haluan dan baca ini, hmmm can't describe the feel...

    Always waiting for your writing, Fighting!!!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tes Kerja di VADS Jogjakarta

Pengalaman Tes Kerja : Rekrutmen Karyawan PLN Tahap 1 (Administrasi) Sampai Tahap 4 (Psikotest)

Pengalaman Test Wawancara Kerja di Bank BTN Kediri