Review Buku Risara : Terjebak Dendam Masa Lalu


Emang ya, kalo mau all out itu harus satu bidang. Ga bisa multitasking. Seperti yang Ernest bilang, “lo ga bisa jadi filmmaker dan youtubers. Lo keteteran. Semua butuh dedikasi dan lo ga bisa mecah fokus ke 2 arah kalo mau sukses.” Dan emang, nulis yang udah adsense gini ga bisa saya pecah dengan nulis di adsense orang lain. Yang rugi siapa? Eike, boook. Adsense-ku jadi kosong sementara aku malah nambah pundi-pundi adsense orang lain. Gajinya lumayan, tapi kan tetep... bukan nama kita yang dipajang.


Anyway, kali ini aku mau sharing tentang buku mistis. Sekarang kan lagi musim tuh yang bau setan. Apalagi sejak munculnya story KKN di Desa Penari, boooom, semakin tenarlah para penghuni Jagat Lelembut mengalahkan ketenaran oppa korea. Dimana-mana isinya ituuu mulu. Nah, kali ini mumpung aku juga lagi selesai baca tadi malem, langsung kubuatkan review singkatnya. Daripada lupa dan akhirnya ketunda lagi. Oke sip.

Mbah Dokkk, aku fansmu 🤣

Buku yang mau aku bahas kali ini judulnya Risara, karya Risa Saraswati dan Sara Wijayanto. Awal beli tentu aja karena aku terpincut dengan sinopsis bukunya. Bayangin dong kalian punya temen yang sama-sama bisa liat hantu dan begitu ketemu, yang digosipin itu bukan kayak ciwi-ciwi pada umumnya yang paling seputar harta, tahta, dan pria, tapi hantu, sister. Lu gibahin hantu udah kayak gibahin tetangga, manteb ga tuh?


Alasan lain beli buku Risara sudah pasti karena aku ini salah satu fans Risa. Menurutku, dari semua anak indihome (indigo ciiiin, gue pelesetin karena inget postingan di ICWP yang nyebut indigo itu indihome wkwkwkwk), dia yang paling keren, paling selow, dan paling gampang mediasi. Nah, sebelum baca Risara, aku sebenernya udah baca beberapa bukunya yang tentang 5 hantu cilik itu (review next post yah). Dan di bukunya kali ini, Risa collab sama Sara, jadi double kill.

Sayangnya begitu baca, satu-satunya review buku Risara yang ada di otakku yakni cukup (nilainya). Dari yang biasanya bintang 5, kini penilaianku turun. Bukan apa-apa nih, ceritanya keren, tapi menurutku dialog mereka yang ditulis itu sangat gaje. Langsung aja kek to the point, ga usah pake dialog. Bacanya itu kayak dialog anak SD #maafyatehrisa. Menurutku juga, mereka terlalu wasting time dengan cerita tentang hantu yang nggak ada sangkut pautnya sama hidup mereka. Kalo Peter cs kan ada di hidup Risa, hantu Ling-Ling dan Suti ada di hidup Sara, tapi kalo cerita lainnya? Aku rasa malah lebih bagus kalo mereka cerita lebih detail tentang kehidupan masa lalu mereka di jaman dulu sebagai dua orang sahabat yang bernama Damar & Laras. See? Bahkan mereka yang ga begitu percaya reinkarnasi pun mengalami.

Bicara soal reinkarnasi, aku termasuk salah satu orang yang percaya. Menurutku, sepanjang awal mula pembentukan alam sampai jaman edan seperti sekarang, ga mungkin lah kita Cuma hidup sekali. Btw, disini kita ga ngomongin dari sudut pandang agama ya. Tapi dari keyakinan diri aja. Dan aku percaya, seperti beberapa orang lainnya, kalau reinkarnasi itu ada. Termasuk juga parallel universe, butterfly effect, dan lain sebagainya. Itu sebabnya salah satu keinginan terbesarku dalam hidup itu bukan dapet pekerjaan yang settle, bukaaaaan... tapi buat dapet hypnoterapy yang khusus untuk melihat kehidupan kita sebelumnya. Aku penasaran sumpah, dulu itu aku orang mana, cewek apa cowok, statusku apa, siapa aja yang ada di kehidupanku sebelumnya, dan banyak hal.

Ucapan Rumi yg menandakan tentang Reinkarnasi

Itu salah satu alasan mengapa aku percaya mimpi bukan hanya bunga tidur. Menurut beberapa orang, mimpi adalah memori yang tersimpan di otak kita, entah dari kehidupan yang mana, entah dari dunia yang mana, entah dari kita yang siapa. Itu sebabnya, teori ini nyambung ke teori tentang danau penghapus ingatan yang ada di berbagai legenda dan juga cerita, entah itu kdrama, mitos yunani, dan sebagainya. Orang-orang yang kita temui sekarang pun kebanyakan pasti berhubungan sama masa lalu kita. Ga ada yang namanya kebetulan ges. Semua ada benangnya. Lain kali deh dibahas hehe. Niatnya kita dari awal mau bahas tentang buku Risara.

Balik ke buku Risara, disana diceritakan tentang ketakutan Risa dan Sara, sama seperti takutnya kita kalo liat hantu. Bayangin bro, lu naik mobil enak-enak tau-tau lo liat pocica terbang. Lu sikat gigi di rumah sendiri tau-tau muncul hantu cina. Lu naik lift sendirian tau-tau didatengin cewek yang mukanya rusak. Yang paling parah, lu siang-siang masak di dapur pun diliatin sama kuntilanank penunggu pohon sebelah rumah wkwkwk. Aku jadi bersimpati dong sama mereka. Dapet gangguan dari hantu, dapet hujatan dari antis yang katanya mereka akting lagi. Coba itu, si antis itu, mata batinnya dibuka, mo gue liat dia pipis di celana atau enggak?!

Tapi dari semua cerita hantu yang ditulis, aku paling bersimpati dengan cerita hidup Ling-Ling. Dia itu hantu cewek etnis cina yang jadi penunggu rumah keluarga Sara. Ling, begitu ia lebih suka dipanggil, seneng banget berantem dengan Suti, kuntilanak yang tadi aku ceritain. Ling juga yang jadi satpam rumah, jadi kalo ada hantu atau gangguan apa yang niatnya jahat, Ling yang ngusir. Baik juga yak. Anyway, kisah hidup Ling ini miris banget. Dia mati muda dengan cara yang mengenaskan. Kalian yang baca sejarah pasti tau kan ya gimana kejamnya masa pendudukan Jepang? Nah, Ling dan keluarganya ini hidup di masa awal invasi Jepang ke Hindia Belanda.

Sebagai keturunan Tionghoa, Ayah Ling punya usaha toko. Selain itu, Ling hidup dengan kakaknya yang beda usianya lumayan jauh dari dia, 16 tahun. Suatu hari, Ling ikut kakaknya, Ci Mei, yang kerja jadi wanita penghibur buat Belanda. Dia nunggu di luar. Tiba-tiba, dia denger pasukan Jepang datang. Otomatis dia langsung lari ke pelukan kakaknya. Udah, sejak itu, dia nggak tau gimana kabar bapaknya yang pikun dan ditinggal sendirian di rumah. Pasalnya, dia, Ci Mei, dan banyak cewek lain, ga peduli pribumi, Belanda, atau Cina, disekap oleh Nippon. Mereka ga dikasih makan dan brengseknya, mereka diperkosa. Ih, jijik gue sama Jepang di masa itu.

Kalian pasti pernah denger yang namanya Jugun Lanfu. Pernah baca Momoye? Atau punya buku aib tanpa dosa yg ditulis di bahasa inggris dan belanda doang itu? Gw pinjem Ya Allah tolong 😭 buku itu keren banget. Penulisnya ngerangkum cerita dari 50 mantan Jugun Lanfu. Kereeen.


Nah, aku curiga nih kayaknya Ling dan kakaknya jadi ini. Tugas Jugun Lanfu itu kayak boneka seks. Mereka harus mau melayani para tentara, diam, dan ga boleh melawan. Sedihnya, Ci Mei berkorban buat Ling. Jadi, dia masih aja perawan karena kakaknya yang selalu gantiin jadwal dia

Tapi suatu hari, pas mereka udah tinggal kulit sama tulang doang, Ling ditarik. Ci Mei jelas berusaha melawan. Sayangnya, tentara itu marah dan bunuh Ci Mei di depan Ling sendiri. Ling yang marah dan maki si tentara akhirnya kena tebas juga. U know guys, kepalanya putus. Miris banget sumpah.


Tapi aku tertarik dengan penjabaran Ling tentang afterlife dia. Menurutnya, begitu kepalanya ditebas, dia merasa seolah waktu berhenti. Dia Cuma berdiri disana, menatap tubuhnya yang udah ga ada kepalanya, dan sampai sekarang... dia masih stay di rumah Sara, mungkin nunggu Ci Mei buat pergi sama dia.

Duh, udah 1000 kata aja. Satu lagi deh ya, cerita yang paling bikin aku sedih, yaitu kisah si hantu kecil Pinot. Seperti anak Belanda pada umumnya, si hantu perempuan ini teman Janshen di sekolah hantu. Pinot ini masih belum sadar kalo dia udah jadi hantu. Umurnya masih 5 tahun ketika meninggal ges. Bayangin, hantu yang dewasa aja kadang masih merasa mereka hidup, apalagi anak-anak. Pinot bilang, dia lagi nunggu mamanya buat pergi ke Netherland. Ternyata, Pinot dan orangtuanya hidup di zaman invasi Jepang. Lagi-lagi, Nippon dosanya banyak banget dah.

Nah, karena takut mati di tangan Jepang yang u know lah asal tebas gitu aja, mama Pinot ngeracunin dia. Pinot ga sadar, Cuma dia sekarang heran kemana mamanya. Ke Belanda kok ga balik-balik, tapi dia masih nunggu. Padahal, setelah ngeracun Pinot, mamanya juga minum racun yang artinya dia bunuh diri. Bagi gue yang temenan sama anak Indihome, gue tau lah ya kalo orang yang bunuh diri itu arwahnya ga bisa ditolong. Itu makanya gesssss agama manapun melarang bunuh diri. Akibatnya ngeri disana.

Duh, baca ini sih menurutku komplit ya. Ada sedihnya, ada lucunya, ada takutnya juga. Tapi yang paling males ya pas baca dialog Damar dan Laras. Terlalu bertele-tele. Anyway, see you on next post.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Tes Kerja di VADS Jogjakarta

Pengalaman Tes Kerja : Rekrutmen Karyawan PLN Tahap 1 (Administrasi) Sampai Tahap 4 (Psikotest)

Pengalaman Test Wawancara Kerja di Bank BTN Kediri