Postingan

Stop Bullying: Berkaca Dari Pengalaman Pribadi

Gambar
Kali ini, gara-gara saya baru stalking instagram @hotvocals dan melihat banyaknya video tentang spread love yang sangat menginsprirasi, saya jadi kepikiran untuk mengangkat isu yang lumayan berat di blog ini hehehe. We’ll see… Dari sekian banyak halangan dalam membuat dunia ini hidup dalam damai salah satunya adalah sikap bullying. Diakui atau tidak, bullying sebenarnya menurut saya memberi kontribusi paling besar dalam hal rusaknya kehidupan seseorang. Faktanya, It’s too sad di era dimana banyak hal yang harus lebih dikhawatirkan, kita masih harus fight tentang masalah satu ini. Bullying atau gangguan, entah itu dalam bentuk apapun (verbal, fisik, langsung maupun tidak langsung), efeknya tetap sama dan akan terbawa seumur hidup. Mungkin bagi mereka yang tidak pernah mengalami bullying dalam hidupnya, rusaknya kehidupan seseorang karena bullying akan dianggap sepele, remeh, dan berlebihan. Istilah anak jaman sekarang… alay. Tapi bagi mereka yang pernah mengalami, sekecil apap

Throwback: Masa Putih Abu-Abu

Gambar
Kata orang, masa putih abu-abu adalah masa paling berkesan, masa yang hanya terjadi satu kali dan nggak akan bisa diulang (tentu), dan masa yang full of life. Rasanya kok bener ya ^^ Menurut saya, that was the best moment during my school life. Saya benci masa SD, saya agak bahagia saat di SMP, dan full bahagia saat di SMA. Sebuah tempat dimana saya menemukan arti hidup, pertemanan, dan juga semua hal yang pada akhirnya mengubah arah hidup saya. Be a better one. Ini kan memasuki masa selepas ujian nasional, dan juga mendekati hari-hari kelulusan, jadi bolehlah saya throwback ke masa-masa SMA dulu. Duh, sudah 5 tahun ternyata. Nggak kerasa. It’s funny how times change, but the feeling don’t :-( Mungkin karena efek lama nggak reuni, atau mungkin karena lagi sentimental, jadi saya berasa kangen dan ingin merasakan masa-masa itu lagi. May be, it’s nice kembali ke masa dimana yang kita khawatirkan cuma PR segunung, guru killer, ulangan dadakan, dan cinta monyet. Kembali ke

Review Film: Beauty And The Beast

Gambar
Film ini udah dari jauh-jauh hari saya jadikan a-movie-to-watch yang daftarnya menempati list pertama. Dan setelah saya berminggu-minggu menekan rasa over-excited yang saya rasakan setelah stalk abis-abisan everything about it , akhirnya saya bisa nonton ini di premiere hari pertama di jam 2 siang. Awalnya udah janjian nonton jam 11.30 malah, tapi sayangnya anak-anak didik temen saya masih betah stay di sekolah. It means… membuat kita molor setengah jam dari jadwal. Sebenernya saya juga pengen bangetttt banget banget nonton yang 3D, tapi gapapalah 2D aja dulu biar cepet ngerti ceritanya #takutnggakbisatidurhehehe nahan pipis dia hahaha Kita nyampek cinemaxx jam 2 pas, and you knooooow, di menit-menit kritis itu, ada insiden-insiden berupa antrian yang mengular (tapi untungnya pas saya baru aja antri, counter sebelah dibuka hiahaha #rejekianaksolehah), penuhnya tempat duduk menengah ke atas –tempat paling pewe buat nonton- dan tinggal menengah ke bawah, juga tarik-tarikan